Minggu, 29 April 2012

FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ADMINISTRASI


FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ADMINISTRASI SERTA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN DIDALAM PELAKSANANAN PENDIDIKAN
 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Administrasi pendidikan adalah segenap usaha orang yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan, diintegrasikan, diorganisasikan, dikoordinasikan secara efektif dan semua materi dimanfaatkan secara efesien. Didalam administrasi ada beberapa funfsi, diantaranya adalah fungsi komunikasi.
Fungsi komunikasi merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan, yang mana fungsi ini mempunyai peran yang penting. Di dalam sebuah administrasi perlu adanya komunikasi dari satu pihak dengan pihak yang lain agar tujuan dalam administrasi pendidikan bisa tercapai.
Dalam makalah ini juga kami akan menjelaskan tentang organisasi dan kepemimpinan didalam pelaksaanaan pendidikan. Adapun organisasi adalah wadah dari kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan manusia. Organisasi sangat diperlukan di dalam sekolah agar tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam suatu organisasi juga diperlukan pemimpin, menurut Prajudi Atmosudirjo kepemimpinan itu dirumuskan sebagai suatu kepribadian (personaliti) seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya dan suatu kewibawaan sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu fungsi komunikasi dalam administrasi pendidikan ?
2.      Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
3.      Apa saja cirri-ciri suatu organisasi ?
4.      Apa yang dimaksud pemimpin itu ?
5.      Bagaiman cirri-ciri /sifat menjadi seorang pemimpin?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan, yang mana fungsi ini mempunyai peran yang penting. Di dalam sebuah administrasi perlu adanya komunikasi dari satu pihak dengan pihak yang lain agar tujuan dalam administrasi pendidikan bisa tercapai.
Proses penyampaian atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis. Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
Komunikasi ada yang secara lisan dan ada pula yang secara tertulis, adapun yang lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas daripada secara tertulis, karena komunikasi secara lisan itu bersifat langsung sedangkan komunikasi yang tertulis adalah komunikasi secara tidak langsung.
Menurut sifatnya komunikasi ada dua macam :
1.      Komunikasi bebas
Setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota lain.
2.      Komunikasi terbatas
Setiap anggota hanya dapat berhubungan dengan beberapa anggota tertentu saja.

Di dalam kegiatan komunikasi diperlukan adanya motivasi, terutama motivasi intrinsik. Oleh karena itu, pemberian motivasi dalam rangka komunikasi hendaknya memperhatikan beberapa unsur seperti berikut:
a.       Adanya keinginan untuk berhasil (achievement, succes)
b.      Kejelasan tentang tindakan yang harus diambil/dianjurkan
c.       Keyakinan baha perubahan yang dianjurkan akan membawa hasil positif
d.      Keyakinan akan adanya kesempatan yang sama gabi semua anggota
e.       Keinginan akan adanya kebebasan untuk menentukan, menolak, ataupun menerima apa yang dianjurkan
f.       Adaya tendensi untuk menilai (berdasarkan moral dan etika, yang dianutnya) apa yang dianjurkan, sebelum melaksanakan.[1]

B.     Organisasi
1.      Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “organization” yang berarti organisasi atau hal yang mengatur. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta mengartikan organisasi sebagai susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur.[2]
Organisasi dapat diartikan sebagai struktur atau susunan terutama dalam penyusunan/penempatan orang-orang dalam suatu kelompok, atau berarti juga menenpatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing di dalam struktur yang telah ditentukannya.
Organisasi dapat diartikan sebagai wadah dari kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber, di samping sumber yang ada di luar dirinya sperti uang, material, dan waktu. Agar kerja sama itu berjalan dengan baik, maka perlu adanya aturan. Karena orang yang bekerja sama  itu berbeda situasi, dari satu tempat ke tempat yang lain. Sekolah merupakan bentuk organisasi pendidikan yang mana adanya organisasi ini adalah untuk mencapai tujuan pendidikan.[3]
Perlunya organisasi sekolah yang baik ialah karena tugas guru-guru tidak hanya mengajar saja; juga pegawai-pegawai tata usaha, pesuruh dan penjaga sekolah, dll. Semuanya bertanggung jawab dan ikut serta dalam menjalankan roda sekolah itu secara keseluruhan. Dengan demikian agar tidak terjadi overlapping (tabrakan) dalam memegang atau menjalankan tugasnya masing-masing, diperlukan organisasi sekolah yang baik dan teratur.

2.      Ciri-ciri Organisasi
a.    Adanya komponen ( atasan dan bawahan).
b.   Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
c.    Adanya tujuan.
d.   Adanya sasaran.
e.     Adanya tata tertib yang harus ditaati.
f.     Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.[4]

3.      Elemen Organisasi
Menurut Chester I. Barnard organisasi mengandung 3 elemen diantaranya, yaitu :
·         Kemampuan untuk bekerja sama.
·         Tujuan yang ingin dicapai.
·         Komunikasi.[5]

4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Susunan Organisasi Sekolah
Tiap-tiap sekolah memerlukan susunan organisasi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Ini bergantung pada keadaan dan kebutuhan sekolah masing-masing. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan dalam susunan organisasi sekolah antara lain:
a.       Besar kecilnya sekolah
b.      Letak sekolah
c.       Jenis dan tingkatan sekolah

5.      Struktur organisasi sekolah
Tiap-tiap sekolah tidak sama keadaan dan kebutuhannya. Meskipun demikian, untuk memberikan gambaran dan pengertian yang egak jelas, contoh organisasi sekolah sebagai berikut.

C.    Kepemimpinan
1.      Pengertian Kepemimpinan
Menurut Prajudi Atmosudirjo kepemimpinan itu dirumuskan sebagai suatu kepribadian (personaliti) seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya dan suatu kewibawaan sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendakinya. Dan juga kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai suatu sarana untuk membuat sekelompok orang-orang mau berkerja sama dan berdaya upaya menaati segala aturan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan pandangan diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpina adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rea, penuh semangat, kegembiraan batin serta tidak terpaksa.
Menurut Amitai Etzioni mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kekuatan atau power yang didasarkan atas tabiat atau watak yang memiliki ekuasaan lebih, biasanya bersifat normatif.[6]

2.      Model kepemimpinan
Ada beberapa model dalam  kepemimpinan diantaranya yaitu :
a.       Model kepemimpinan kontingensi fielder
Model kepemimpinan ini dokembangkan oleh Fred E. Fielder dia berpendapat bahwa keberhasilan seseorang pemimpin tidak hanya ditentukan oleh suatu gaya kepemimpinan yang diterapkannya.
Menurut Fielder hubungan pemimpin dengan yang dipimpin merupakan variabel yang terpenting dalam menentukan situasi yang menguntungkan.
b.      Model kepemimpinan tiga dimensi
Model kepemimpina ini dikemukakan oleh William J. Reddin (1970), model ini dinamakan Tri –Dimensional-Model yang berhubungan denagn tiga kelompok gaya kepemimpinan yaitu  gaya dasar, gaya efektif, dan gaya tak efektif.
c.       Model Kontinum Berdasarkan Banyaknya peran serta bawahan dalam pengambian keputusan
Model kepemimpina ini dikemukakan oleh Vroom dan Yetton, keduanya berpendapat bahwa ada dua macam kondisi utama yang dapat dijadikan dasar bagi pemimpin untuk mengikutsertakan atau tidak mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan keputusan. Adapun Dua macam kondisi tersebut adalah :
·      Tingkat keefektifan teknis diantara para bawahan.
·      Tingkat motivasi serta dukungan para bawahan.

3.      Sifat-sifat kepemimpinan
Untuk menjadi pemimpin diperlukan adanya syarat-syarat tertentu , diantaranya adalah yang mencakup dengan sifat–sifat yang diperlukan dalam kepemimpinan. Menurut Prof.Dr.A.Abdurrachman berpendapat tentang macam-macam sifat kepemimpinan diantaranya, yaitu :
a.       Adil
b.      Suka melindungi
c.       Penuh inisiatif
d.      Peuh daya tarik
e.       Penuh kepercayaan pada diri sendiri

Suatu konsep yang lebih menarik lagi ialah sifat-sifat yang diharapkan dimiliki oleh setiap pimpinan yang baik yang dikemukakan oleh Suprapto , ia mendasarkan uraiannya kepada asas kepemimpinan yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Dari asas kepemimpina tersebut diturunkan 17 sifat kepemimpinan :
a.       Takwa
b.      Taat
c.       Jujur
d.      Tekun
e.       Terampil
f.       Tanggap
g.      Lincah
h.      Tegas
i.        Tangguh
j.        Beriman
k.      Terbuka
l.        Toleran
m.    Teliti
n.      Tertib
o.      Tidak pamrih
p.      Tanggung jawab.[7]

4.      Peran Seorang Pemimpin
Adapun peran seorang pemimpin diantaranya yaitu :
a.       Sebagai pelaksana
Seorang pemimpin tidak boleh hanya memaksa kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha menjalankan/memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya serta terhadap program atau rencana yang telah ditetapkan bersama.
b.      Sebagai perencana
Seorang pemimpin yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan sehingga segala sesuatu yang diperbuatnya bukan secara asal-asal saja (tanpa adanya pemikiran), akan tetapi segala tindakan perlu diperhitungkan dan mempunyai tujuan.
c.       Sebagai seorang ahli
Seorang pemimpin harus mempunyai keahlian, terutama keahlian yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.
d.      Mengawasi hubungan antaranggota kelompok
Seorang pemimpin menjaga dari perselisihan dan berusaha membangun hubungan yang harmonis dan menimbulkan semangat kerja.
e.       Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman
Seorang pemimpin harus dapat membesarkan hati anggota-anggota yang giat bekerja dan juga berani menghukum anggota yang merugikan kelompoknya.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.   Fungsi komunikasi merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan, yang mana fungsi ini mempunyai peran yang penting. Di dalam sebuah administrasi perlu adanya komunikasi dari satu pihak dengan pihak yang lain agar tujuan dalam administrasi pendidikan bisa tercapai. Adapun komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas daripada secara tertulis, karena komunikasi secara lisan itu bersifat langsung sedangkan komunikasi yang tertulis adalah komunikasi secara tidak langsung.
2.   Kata organisasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “organization” yang berarti organisasi atau hal yang mengatur. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta mengartikan organisasi sebagai susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur. Adapun ciri-ciri Organisasi diantaranya yaitu :
a.       Adanya komponen ( atasan dan bawahan).
b.      Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
c.       Adanya tujuan.
d.      Adanya sasaran.
e.        Adanya tata tertib yang harus ditaati.
f.        Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
3.   Menurut Prajudi Atmosudirjo kepemimpinan itu dirumuskan sebagai suatu kepribadian (personaliti) seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya dan suatu kewibawaan sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendakinya
B.     Saran
Makalah yang kami sajikan ini tentunya jauh dari kesempurnaan yang tak luput dari salah dan lupa, maka dari itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan juga kami sangat memerlukan kritik dan saran dari teman-teman . Semoga apa yang telah kami sampaikan bermanfaat bagi pembaca  dan khusus bagi kami selaku pemakalah.






[1] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 19
[2] Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 268
[3] Soetjipto, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h. 139
[4] Http: kumpulanistilah.blogspot.com. 2011/01/ cirri-ciri organisasi.
[5] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 71

[6] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan…., h. 26
[7] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan…., h. 54